إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah,
Sudah sepantasnya kita memanjatkan syukur kehadirat Allah SwT atas berbagai limpahan nikmat-Nya, sehingga kita masih bisa menunaikan ibadah Jum'at hari ini.
Juga shalawat beserta salam mari kita haturkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad saw. Semoga kita bisa meneladani kemulian akhlaknya.
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini harus menjalani hidup dan kehidupan untuk menuju titik akhir. Sejak awal kehidupannya, Allah SWT. telah memberikan keistimewaan lebih bagi manusia dibandingkan malaikat atau makhluk lainnya. Manusia memiliki akal, dan nafsu serta mampu membedakan antara yang baik dan buruk.
Dengan keistimewaan yang dimiliki tersebut, Allah swt., ingin menjadikan dunia sebagai ajang ujian dan cobaan yang harus dilalui manusia. Allah berfirman, “Wa hadainahun najdain” yang artinya Dan Kami telah memberikan kepadanya, dua jalan (kebaikan dan keburukan).
Dilansir dari laman kementerian agama, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag., membagi umat manusia dalam tiga kelompok berkenaan dengan orientasi kehidupan dunia dan akhirat.
Pertama, kelompok yang menganggap hidup hanya satu kali, yaitu di dunia. Oleh karenanya harus dinikmati sepuas-puasnya. Tentang kelompok ini Allah swt., berfirman.
وَقَالُوا۟ مَا هِىَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَآ إِلَّا ٱلدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan mereka berkata kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja”. (al-Jatsiyah:24).
Kedua, kelompok yang memburu dunia dengan meninggalkan akhirat. Namun nasib mereka malang, dunia yang dikejar tidak dapat, akhirat yang ditinggal hilang. Hasan al Banna menggambarkan kelompok ini dalam sebuah bait sya’irnya: “Kita tambal dunia dengan merobek agama. Agama hilang dan duniapun tidak tertolong”.
Ketiga, kelompok yang menjadikan dunia ibarat ladang untuk bercocok tanam, sedang hasilnya akan dipetik nanti di akhirat. Kehidupan di dunia ini tidak lebih ibarat permainan dan senda gurau.
Untuk kelompok ketiga ini, al Quran telah mengabadikannya dalam surah al Hadid: 20, bahwa
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Artinya: Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid: 20)
“kehidupan dunia ini sebagai permainan, senda gurau,perhiasan, saling berbangga dan berlomba dalam kekayaan, anak keturunan dan lain sebagainya. Kemudian mengumpamakan itu semua dengan tanaman-tanaman yang pada awalnya mengagumkan petani kemudian menjadi kering dan hancur. Ayat tersebut ditutup dengan ungkapan, kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”.
Sebagai seorang yang beriman dengan hari akhir, tentu saja kita akan memilih kelompok ketiga, yang memiliki orientasi kehidupan secara seimbang. Seimbang antara urusan duniawi dan ukhrawi, seimbang memberi nutrisi untuk jasmani dan rohani, seimbang berbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain. Untuk mencapai keseimbangan ini maka kita harus memahami dengan benar tentang hablum minan nas dan hablum minalloh.
Kemudian agar lebih proporsional dalam keseimbangan hidup, maka ambillah ‘ibrah kehidupan kita di tahun 2020 yang baru saja berlalu. Banyak peristiwa, tantangan, rintangan, kesempatan, prestasi dan pengalaman yang membersamai. Semua itu bisa dijadikan pelajaran setiap manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Pengalaman adalah guru terbaik yang mengajarkan banyak hal, sehingga seseorang tidak jatuh di lubang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Tidak ada yang sempurna, semua orang pernah melakukan kesalahan. Namun, setiap kesalahan tentu harus disadari dan diperbaiki. Jadilah pribadi yang lebih baik dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.
DAFTAR KHUTBAH
ARTIKEL - CIRI-CIRI ORANG BERTAQWA DALAM AL-QUR'AN
ARTIKEL - 77 PESAN ALI BIN ABI THALIB
ARTIKEL - ISRA' MIKRAJ MENURUT SHAHIH MUSLIM DALAM KITAB IMAN
ARTIKEL - MERAIH KEBERKAHAN
ARTIKEL - CERDAS MENURUT ISLAM DAN PARA AHLI
KHUTBAH - MARHABAN YA RAMADHAN
KHUTBAH - KETENANGAN HATI
KHUTBAH - MERAWAT NIKMAT PERSATUAN
KHUTBAH - KHAUF DAN RAJA' BENTENG PERTAHAN PRIBADI MUSLIM
KHUTBAH: MUSLIM YANG MENENTRAMKAN
KHUTBAH: KEIKHLASAN
KHUTBAH: TANDA-TANDA ILMU BERMANFAAT
KHUTBAH: SYUKUR NIKMAT
KHUTBAH: PESAN PENTING MAULID NABI
0 comments:
Posting Komentar