Prinsip-Prinsip Penilaian Pendidikan

Sobat elpedia. Penilaian yang baik harus didukung dengan prinsip-prinsip penilaian agar terdapat aturan yang jelas untuk mengembangkan penilaian.

Pada umumnya penilaian memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
  2. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  3. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta mendeteksi kesalahan – kesalahan yang menyebabkan terjadi kelemahan dalam proses pembelajaran.
  4. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum (Santoso dalam Basuki & Hariyanto, 2015).
Prinsip penilaian pendidikan di Indonesia dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan. Prinsip tersebut dijelaskan sebagai berikut.
  1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan perlu disusun melalui prosedur sebagaimana dijelaskan dalam panduan agar memiliki bukti kesahihan dan keandalan.
  2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan objektivitas penilaian, pendidik menggunakan rubrik atau pedoman dalam memberikan penilaian terhadap jawaban peserta didik atas butir soal uraian dan tes praktik atau kinerja.
  3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Faktor-faktor tersebut tidak relevan di dalam penilaian sehingga perlu dihindari agar tidak berpengaruh terhadap hasil penilaian.
  4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasil penilaian benar-benar dijadikan dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh peserta didik. Jika hasil penilaian menunjukkan banyak peserta didik yang gagal, sementara instrumen yang digunakan sudah memenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti proses pembelajaran kurang baik. Dalam hal demikian, pendidik harus memperbaiki rencana dan pelaksanaan pembelajarannya.
  5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, pendidik menginformasikan prosedur dan kriteria penilaian kepada peserta didik. Selain itu, pihak yang berkepentingan dapat mengakses prosedur dan kriteria penilaian serta dasar penilaian yang digunakan.
  6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkan harus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan pembimbingan dan pembinaan.
  7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. Oleh karena itu, penilaian dirancang dan dilakukan dengan mengikuti prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan. Dalam penilaian kelas, misalnya, guru mata pelajaran matematika menyiapkan rencana penilaian bersamaan dengan menyusun silabus dan RPP.
  8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, instrumen penilaian disusun dengan merujuk pada kompetensi (KI L, KI, dan KD). Selain itu, pengambilan keputusan didasarkan pada kriteria pencapaian yang telah ditetapkan Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilaian dilakukan dengan mengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan yang diambil memiliki dasar yang objektif.
Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia berpengaruh pada perkembangan prinsip penilaian pendidikan. Oleh karena itu prinsip penilaian dijelaskan lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
  1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
  2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
  3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
  4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
  5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun ksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
  6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Selain itu, prinsip penilaian tersebut juga didukung dengan pendekatan penilaian yaitu dengan menggunakan penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

DAFTAR ISI

  1. Pengertian dan Batasan Moderasi
  2. Mengapa Penting Moderasi Beragama?
  3. Keragaman dan Keberagamaan Indonesia
  4. Cara efektif mengobati hati perspektif Islam
  5. Mukmin yang Kuat dalam Al Qur'an
  6. Tips untuk menumbuhkan semangat
  7. Kenali Ciri-Ciri Hati Gelisah dan Cara Mengatasinya Persepktif Islam
  8. Penyebab Tunjangan Profesi Guru Kemenag belum cair
  9. 7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Menyambut Puasa Ramadhan
  10. Puasa Tinjauan Islam dan Sains
  11. Ibadah dan Pengobatan dalam Tinjauan Islam dan Sains
  12. KURIKULUM MERDEKA
  13. DIHARAMKANNYA BABI TINJAUAN KAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI
  14. LARANGAN DARAH UNTUK DIKONSUMSI TINJAUAN KAJIAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI
  15. Shalat Malam dalam Tinjauan Kesehatan dan Sains
  16. Wudhu dalam Tinjaun Kesehatan dan Sains
  17. Keluarga Ideal dalam Al-Qur’an: Kajian Tafsir Tematik
  18. Manusia yang Melalaikan Pesan Penting dari Peristiwa Besar Isra' Mi'raj
  19. Dibalik Nabi ﷺ Melarang Makan dan Minum Sambil Berdiri Perspektif Medis
  20. Fenomena Hustle Culture - Tawazun sebagai Solusi
  21. Penyebab Manusia Tergelincir dari "Jebakan" Dunia
  22. Tauhid Yang Menggerakkan
  23. Muslim Yang Menggembirakan
  24. Tanya Jawab Moderasi Beragama - Buku Saku Kementerian Agama
  25. Prinsip-Prinsip Penilaian Pendidikan
  26. TATA CARA SHOLAT GERHANA DAN WAKTUNYA
  27. KECEPATAN CAHAYA PESPEKTIF AL-QUR'AN
  28. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN (BAHAN AJAR)
  29. Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
  30. LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR - x.5. Simulasi aktivitas 5
  31. Cara mudah memindahkan file dari google drive pertama ke google drive lainnya
  32. ADAB SEBELUM TIDUR
  33. 1001 Kata Motivasi dan Hikmah
  34. Makna Lailatul Qadar
  35. Cara Rasulullah SAW Bersyukur
  36. JANGAN PERNAH LETIH BERBUAT BAIK!
  37. KEUTAMAAN ILMU ATAS HARTA Menurut Ibnul Qoyyim
  38. Kisah Inspiratif Qadhi Abu Bakar al Anshari
  39. 5 Karakter Orang Baik Dan Bijak
  40. Sebab-Sebab Datangnya Hidayah
  41. 6 AMALAN YANG DAPAT MENGANTARKAN KE SURGA FIRDAUS
  42. 3 TIPE MANUSIA BERORIENTASI DUNIA DAN AKHIRAT
  43. Cerdas Menurut Islam dan Para Ahli
  44. Ciri-ciri dan Balasan Orang Yang Bertaqwa
  45. MERAIH KEBERKAHAN HIDUP
  46. Sifat KHAUF DAN RAJA' Benteng Pertahanan Pribadi Muslim
  47. 77 pesan hidup Ali bin Abi Thalib, penuh nasihat & bermakna
  48. Peristiwa Isra' Mikraj menurut Shahih Muslim dalam Kitab Iman
  49. Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M Berbahasa Sunda
  50. Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M dalam Bahasa Jawa
  51. Ucapan Hari Raya Idul Fitri: Kata-Kata Mutiara untuk Lebaran Berbahasa Indonesia
  52. Transformasi Peringatan Hari Pahlawan di Era Digital: Menghidupkan Semangat Juang di Dunia Maya
  53. Tren dan Praktik terbaik SEO
  54. Arti dan Tata Cara Bacaan Bilal Sholat Jumat
  55. Hadits Tentang Khasiat Habbatu Sauda (Jintan Hitam)
  56. Good Governance
  57. Nilai-nilai Dasar Kehidupan Politik
  58. 3 kebesaran Allah atas Penciptaan Alam Bagi Manusia
  59. Etika Utang Piutang dalam Islam
  60. 3 kriteria esensi kehidupan yang baik
  61. Khutbah Jum'at - Menjadi Muslim Yang berkualitas
  62. Menjaga Kesehatan Mental dan Kesejahteraan: Pentingnya Perhatian terhadap Diri Sendiri
  63. Menggali Potensi dan Dampak Metaverse dalam Dunia Digital
  64. Gacha Life Mengguncang Dunia Kreasi Animasi, Menarik Perhatian Jutaan Pengguna
  65. TIPS BELAJAR SUKSES
  66. ISLAM AGAMA RAHMAH
  67. Islam Wasathiyah menurut Muhammadiyah
  68. NASIHAT UNTUK YANG SUDAH BERUMUR 50 TAHUN
  69. Pembelajaran 2.1 - Eksplorasi Konsep
  70. 3.2.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 3.2 - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya
  71. Moderasi di Antara Ekstrem Kiri dan Ekstrem Kanan
  72. Empat Ciri Sikap Ekstremisme
  73. LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA
  74. Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Dyah Wuri Sedyati (CGP Angkatan 7)
  75. 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
  76. PREDIKSI SOAL PPPK TERBARU - MODERASI BERAGAMA PPPK KEMENAG
  77. Khutbah Jum'at: Meraih Keberkahan Ramadhan
  78. QUOTES - Kata Mutiara Penuh Motivasi
  79. 4 Sifat Orang Yang Bertakwa menurut Ali Bin Abi Thalib
  80. 5 Keutamaan Puasa Ramadhan
  81. Moderasi di Antara Ekstrem Kiri dan Ekstrem Kanan
  82. Indikator Moderasi Beragama
  83. Landasan Moderasi dalam Tradisi Berbagai Agama
  84. Prinsip Dasar Moderasi: Adil dan Berimbang
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar