Manusia yang Melalaikan Pesan Penting dari Peristiwa Besar Isra' Mi'raj



Hai Sobat elpedia, melansir dari tulisannya Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA Dosen Filsafat dan Sosiologi Agama dan Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, terkait dengan persitiwa Isra' mi'raj beliau menyampaikan ada ada tiga kategori manusia yang digolongkan sebagai “manusia yang melalaikan shalat”.

Peristiwa Isra’ Mi’raj ini memiliki arti penting bagi pembinaan keperibadian manusia, karena dalam peristiwa Isra’ Mi’raj tersebut Nabi menerima perintah shalat lima waktu dalam sehari. Shalat inilah yang merupakan inti dari peristiwa besar tersebut, karena shalat merupakan tiang agama dan dasar dari pembangunan kepribadian manusia. Dalam pengertian lebih luas, shalat memiliki arti zikir dan senantiasa mengingat Allah dalam segala tindakannya, sehingga dengan menegakkan shalat ini diharapkan manusia tidak pernah memiliki kesempatan untuk melakukan kejahatan dan segala macam tindakan keji lainnya, sebagaimana penegasan Allah SWT melalui firman-Nya,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar” (QS. Al-‘Ankabut:45).

Inti dari perisiwa inilah yang hingga sekarang menjadi tradisi wajib yang senantisa dikerjakan oleh setiap muslim. Pertanyaanya kemudian, shalat yang bagaimanakah yang mampu mencegah perilaku keji dan munkar itu? Kenapa sudah banyak orang yang melaksanakan shalat tetapi justru kejahatan makin menjadi-jadi? Pertanyaan inilah yang sering terdengar di telinga kita.

Jauh sebelum zaman kita sekarang ini Nabi sudah memperingatkan kepada umatnya, bahwa suatu saat nanti akan datang kepada umat manusia, di mana banyak orang yang melaksanakan shalat tetapi (hakikatnya) mereka tidak shalat. Inilah fenomena zaman yang barangkali tengah kita alami sekarang ini, yang sering dipertanyakan orang mengenai relevansi shalat dengan fenomenan maraknya kejahatan dan tindak kezaliman lainnya. Apa artinya semua ini?

Tengara Nabi itu terbukti, yaitu telah tiba saatnya di mana banyak tempat peribadatan dibangun, tetapi aktivitas dan isinya minim. Tibalah saatnya generasi penerus (generasi yang miskin) yang menyia-nyiakan shalat dan mereka terbawa oleh nafsunya, inilah saatnya mereka akan menemui kesulitan dan krisis multi dimensi. Demikianlah kondisi yang digambarkan oleh Nabi yang dialami oleh orang-orang munafik. Ini pula yang dimaksud Al-Qur’an surat Al-Ma’un,
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

yaitu banyak orang yang melakukan shalat tetapi yang diperoleh hanyalah kesengsaraan (digambarkan dengan siksa neraka Wel), karena mereka melalaikan shalat dan hanya ingin dilihat dan dipuji orang.

Ada tiga kategori manusia yang digolongkan sebagai “manusia yang melalaikan shalat” itu:

Pertama, lalai waktu. Mereka ini suka mengolor-olor waktu shalat, sudah waktunya shalat, tetapi masih ditunda-tunda untuk melaksanakannya, alias mereka tidak disiplin dan tidak tepat waktu. Itulah sebabnya ketika Nabi ditanya salah seorang sahabatnya mengenai amal yang afdhal, beliau menjawab “shalat yang tepat waktu”.

Kedua, lalai tidak mengingat Allah dalam shalatnya, artinya selama dalam shalat, mereka lisannya mengucapkan bacaan-bacaan shalat, tetapi hatinya keluar dari kontesks shalat, pikirannya tertuju pada urusan duniawi, bahkan mereka tidak menghayati gerakan yang ada dalam shalat itu. (tiadak thuma’ninah).

Ketiga, orang yang shalat, tetapi di luar shalat mereka tidak shalat, artinya mereka shalat, mungkin thuma’ninah dan tepat waktu, tetapi di luar tindakan shalat formal itu mereka tetap melakukan kejahatan. Contoh simpelnya, seusai shalat berjamaah di masjid misalnya, mereka masih mau mengambil sandal atau sepatu orang lain. Jika pada contoh yang lebih luas, mereka masih mau korupsi, manipulasi dan eksploitasi. Jadi mereka memisahkan antara shalat sebagai ibadah dengan urusan kehidupan dunia sehari-hari, inilah sesungguhnya yang disebut dengan “orang sekuler” atau sahun dalam bahasa Qur’an-nya.

Jika kita mampu mengeliminir (mendesekularisasi) sikap-sikap di atas, maka berarti kita termasuk kategori manusia yang disebut oleh Allah SWT sebagai aflah al-mu’minun, yaitu orang-orang mukmin yang paling beruntung, orang-orang yang khusyu’ dalam melaksanakan shalatnya (lihat QS. Al-Mu’minun:1-2).

Shalat memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan orang mukmin. Sehingga Nabi pernah menyatakan “shalat itu sama dengan mi’raj-nya orang-orang mukmin”. Seperti halnya bagi orang yang tidak mampu pergi haji ke Makkah, maka shalat jum’ah bagi mereka dianggap sama nilainya dengan pergi haji ke Makkah. Itulah kemurahan Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya. itulah tiga kategori orang yang melalaikan pesan penting dari sholat yang merupakan inti dari peristiwa besar atau isra' dan mi'raj. Semoga kita tidak termasuk orang yang lalai dalam sholat. Aamiin. WaAllahu a'lam...

ARTIKEL LAINNYA





Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

DAFTAR ISI

  1. Landasan Moderasi dalam Tradisi Berbagai Agama
  2. Prinsip Dasar Moderasi: Adil dan Berimbang
  3. Pengertian dan Batasan Moderasi
  4. Mengapa Penting Moderasi Beragama?
  5. Keragaman dan Keberagamaan Indonesia
  6. Cara efektif mengobati hati perspektif Islam
  7. Mukmin yang Kuat dalam Al Qur'an
  8. Tips untuk menumbuhkan semangat
  9. Kenali Ciri-Ciri Hati Gelisah dan Cara Mengatasinya Persepktif Islam
  10. Penyebab Tunjangan Profesi Guru Kemenag belum cair
  11. 7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Menyambut Puasa Ramadhan
  12. Puasa Tinjauan Islam dan Sains
  13. Ibadah dan Pengobatan dalam Tinjauan Islam dan Sains
  14. KURIKULUM MERDEKA
  15. DIHARAMKANNYA BABI TINJAUAN KAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI
  16. LARANGAN DARAH UNTUK DIKONSUMSI TINJAUAN KAJIAN ILMIAH DAN TEKNOLOGI
  17. Shalat Malam dalam Tinjauan Kesehatan dan Sains
  18. Wudhu dalam Tinjaun Kesehatan dan Sains
  19. Keluarga Ideal dalam Al-Qur’an: Kajian Tafsir Tematik
  20. Manusia yang Melalaikan Pesan Penting dari Peristiwa Besar Isra' Mi'raj
  21. Dibalik Nabi ﷺ Melarang Makan dan Minum Sambil Berdiri Perspektif Medis
  22. Fenomena Hustle Culture - Tawazun sebagai Solusi
  23. Penyebab Manusia Tergelincir dari "Jebakan" Dunia
  24. Tauhid Yang Menggerakkan
  25. Muslim Yang Menggembirakan
  26. Tanya Jawab Moderasi Beragama - Buku Saku Kementerian Agama
  27. Prinsip-Prinsip Penilaian Pendidikan
  28. TATA CARA SHOLAT GERHANA DAN WAKTUNYA
  29. KECEPATAN CAHAYA PESPEKTIF AL-QUR'AN
  30. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN (BAHAN AJAR)
  31. Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star
  32. LEMBAR KERJA BEDAH LMS PLATFORM BELAJAR - x.5. Simulasi aktivitas 5
  33. Cara mudah memindahkan file dari google drive pertama ke google drive lainnya
  34. ADAB SEBELUM TIDUR
  35. 1001 Kata Motivasi dan Hikmah
  36. Makna Lailatul Qadar
  37. Cara Rasulullah SAW Bersyukur
  38. JANGAN PERNAH LETIH BERBUAT BAIK!
  39. KEUTAMAAN ILMU ATAS HARTA Menurut Ibnul Qoyyim
  40. Kisah Inspiratif Qadhi Abu Bakar al Anshari
  41. 5 Karakter Orang Baik Dan Bijak
  42. Sebab-Sebab Datangnya Hidayah
  43. 6 AMALAN YANG DAPAT MENGANTARKAN KE SURGA FIRDAUS
  44. 3 TIPE MANUSIA BERORIENTASI DUNIA DAN AKHIRAT
  45. Cerdas Menurut Islam dan Para Ahli
  46. Ciri-ciri dan Balasan Orang Yang Bertaqwa
  47. MERAIH KEBERKAHAN HIDUP
  48. Sifat KHAUF DAN RAJA' Benteng Pertahanan Pribadi Muslim
  49. 77 pesan hidup Ali bin Abi Thalib, penuh nasihat & bermakna
  50. Peristiwa Isra' Mikraj menurut Shahih Muslim dalam Kitab Iman
  51. Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M Berbahasa Sunda
  52. Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025 M dalam Bahasa Jawa
  53. Ucapan Hari Raya Idul Fitri: Kata-Kata Mutiara untuk Lebaran Berbahasa Indonesia
  54. Transformasi Peringatan Hari Pahlawan di Era Digital: Menghidupkan Semangat Juang di Dunia Maya
  55. Tren dan Praktik terbaik SEO
  56. Arti dan Tata Cara Bacaan Bilal Sholat Jumat
  57. Hadits Tentang Khasiat Habbatu Sauda (Jintan Hitam)
  58. Good Governance
  59. Nilai-nilai Dasar Kehidupan Politik
  60. 3 kebesaran Allah atas Penciptaan Alam Bagi Manusia
  61. Etika Utang Piutang dalam Islam
  62. 3 kriteria esensi kehidupan yang baik
  63. Khutbah Jum'at - Menjadi Muslim Yang berkualitas
  64. Menjaga Kesehatan Mental dan Kesejahteraan: Pentingnya Perhatian terhadap Diri Sendiri
  65. Menggali Potensi dan Dampak Metaverse dalam Dunia Digital
  66. Gacha Life Mengguncang Dunia Kreasi Animasi, Menarik Perhatian Jutaan Pengguna
  67. TIPS BELAJAR SUKSES
  68. ISLAM AGAMA RAHMAH
  69. Islam Wasathiyah menurut Muhammadiyah
  70. NASIHAT UNTUK YANG SUDAH BERUMUR 50 TAHUN
  71. Pembelajaran 2.1 - Eksplorasi Konsep
  72. 3.2.a.8 Koneksi Antar Materi Modul 3.2 - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya
  73. Moderasi di Antara Ekstrem Kiri dan Ekstrem Kanan
  74. Empat Ciri Sikap Ekstremisme
  75. LANDASAN TEOLOGIS MODERASI BERAGAMA
  76. Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Dyah Wuri Sedyati (CGP Angkatan 7)
  77. 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama
  78. PREDIKSI SOAL PPPK TERBARU - MODERASI BERAGAMA PPPK KEMENAG
  79. Khutbah Jum'at: Meraih Keberkahan Ramadhan
  80. QUOTES - Kata Mutiara Penuh Motivasi
  81. 4 Sifat Orang Yang Bertakwa menurut Ali Bin Abi Thalib
  82. 5 Keutamaan Puasa Ramadhan
  83. Moderasi di Antara Ekstrem Kiri dan Ekstrem Kanan
  84. Indikator Moderasi Beragama
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar