1. Apa itu sel?
sel merupakan unit atau bagian terkecil yang menyusun tubuh
makhluk hidup.
Sel begitu kecil dan tidak terlihat oleh mata kita,
tetapi hal tersebut tidak menghalangi para ilmuwan
untuk meneliti sel. Mereka berusaha menciptakan
suatu alat untuk mengamati sel, kemudian melalui
proses serta penelitian yang panjang akhirnya
terciptalah suatu teori tentang sel. Teori sel tersebut
menyatakan bahwa
- Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel
- Sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup
- Seluruh sel berasal dari sel sebelumnya. Teori sel ini berlaku untuk seluruh makhluk hidup, baik itu besar maupun kecil. Teori tersebut, mendorong para ilmuwan untuk mempelajari tentang makhluk hidup beserta ciri-cirinya.
2. Mikroskop
Para ilmuwan yang meneliti tentang sel membutuhkan
suatu alat untuk meneliti bagian-bagian sel. Tanpa
alat tersebut teori tentang sel tidak akan tercipta, dan
tentu saja penelitian tentang tubuh makhluk hidup
tidak akan dapat dilakukan. Gambar 1.4 menunjukkan
mikroskop yang diciptakan oleh seorang ilmuwan
asal Inggris bernama Robert Hooke pada tahun
1663. Beliau mengamati sayatan gabus dari kulit kayu
pohon ek
1. Mikroskop Cahaya
Setelah penemuan mikroskop dari Robert Hooke
dan Antonie Van Leeuwenhoek, para ilmuwan
berlomba-lomba untuk menciptakan mikroskop
serta mengamati makhluk hidup di sekitar mereka.
Segala sesuatu yang hanya dapat diamati di bawah
mikroskop disebut mikroskopis, baik itu benda mati
ataupun makhluk hidup.
Beberapa mikroskop menggunakan cahaya yang merambat melalui lensa untuk menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar, mikroskop tersebut dinamakan mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Beberapa mikroskop menggunakan cahaya yang merambat melalui lensa untuk menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar, mikroskop tersebut dinamakan mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
2. Mikroskop Elektron
Selain mikroskop cahaya, beberapa mikroskop
menggunakan sinar atau radiasi dari elektron karenanya
disebut mikroskop elektron. Kedua mikroskop tersebut
memiliki kesamaan yaitu untuk memperbesar
suatu objek. Namun tentu saja mikroskop elektron
menghasilkan gambar yang detil dan jauh lebih jelas. Mikroskop elekron mampu memperbesar
suatu objek menjadi satu juta kali lebih besar,
sehingga bagian-bagian terkecil dari objek akan
nampak dengan jelas, hal tersebut tidak dimiliki
oleh mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, mikroskop
elektron biasanya digunakan di laboratorium medis
dan farmasi atau tempat-tempat yang membutuhkan
riset lebih dalam. Gambar berikut menunjukkan bentuk
mikroskop elektron.
Dua karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu mikroskop, baik itu mikroskop cahaya maupun elektron, adalah adalah perbesaran dan resolusi gambar. Perbesaran berhubungan dengan pembesaran gambar, sementara resolusi berhubungan dengan kejelasan gambar.
Dua karakteristik yang harus dimiliki oleh suatu mikroskop, baik itu mikroskop cahaya maupun elektron, adalah adalah perbesaran dan resolusi gambar. Perbesaran berhubungan dengan pembesaran gambar, sementara resolusi berhubungan dengan kejelasan gambar.
Bagian-Bagian Mikroskop Cahaya
Secara lengkap bagian-bagian dari mikroskop yang perlu kita ketahui saat mengamati suatu objek adalah sebagai berikutKetika kalian menaruh suatu benda untuk diamati di bawah mikroskop, maka benda itu disebut spesimen. Sementara yang kalian lihat melalui lensa okuler disebut objek gambar. Objek gambar telah mengalami perbesaran. Perbesaran 100 X berarti ukuran asli dari benda tersebut telah diperbesar sebanyak 100 kali. Baik lensa objektif maupun lensa okuler memiliki perbesaran masing-masing. Tabel berikut menunjukkan bagaimana cara menghitung total perbesaran.
0 comments:
Posting Komentar