Rokok sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Merokok merupakan suatu kegiatan
tidak bermanfaat yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan serta menghambur-hamburkan uang.
Ber dasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar, anakanak remaja yang merokok mengalami pening katan sebesar 1,9% dari tahun 2013 ke tahun 2018
(Kementerian Kesehatan, 2020). Tentu saja hal ini sangat mencemaskan, mengingat remaja sekarang adalah generasi yang akan meneruskan pem bangunan
bangsa.
Di dalam rokok terdapat zat-zat yang mampu
menginfeksi dan merusak sistem pernapasan kalian.
Dalam satu kali hisapan rokok terdapat sekitar
4.000 zat kimia berbahaya, contohnya tar, karbon
monoksida, dan nikotin.
Tar, adalah zat berwarna hitam dan sedikit
lengket ketika rokok dibakar. Ketika seseorang
menghirup asap rokok, tar akan menempel pada
silia yang terdapat pada trakea, bronkus, dan jalur
pernapasan. Tar membuat silia menggumpal, sehingga
tidak dapat berfungsi untuk menyaring zat-zat yang
berbahaya bagi paru-paru. Tar juga mengandung
bahan yang mengakibatkan kanker.
Karbon monoksida, ketika rokok dibakar, akan
dihasilkan suatu gas yang tidak berbau dan berwarna
disebut karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya,
karena mampu mengikatkan diri ke hemoglobin dan
mengambil sebagian tempat oksigen, lalu turut dalam
proses peredaran darah. Tentu saja ini menyebabkan
jumlah oksigen yang diantarkan darah ke seluruh
tubuh menjadi berkurang. Untuk mendapatkan
tambahan oksigen, maka seorang perokok akan
bernapas lebih berat dan detak jantung pun akan
meningkat. Banyaknya karbon monoksida di dalam
darah meningkat seiring banyaknya rokok yang dikonsumsi. Darah seorang perokok kemungkinan memiliki lebih sedikit oksigen dibandingkan yang
bukan perokok.
Nikotin, nikotin bersifat stimulan yang
artinya meningkatkan kinerja suatu organ. Nikotin
membuat jantung berdetak lebih kencang serta
meningkatkan tekanan darah. Semakin banyak
nikotin yang di konsumsi melalui rokok, akan
menyebabkan kecanduan dan membuat orang sulit
berhenti merokok.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok
Perokok mengalami berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah batuk yang sulit berhenti. Adanya penggumpalan silia di jalur pern apasan membuat lendir sulit untuk dikeluarkan. Penumpukan lendir juga mengakibatkan sempitnya jalan napas, sehingga menghalangi masuknya oksigen. Berikut penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokoka. Bronkitis
Bronkitis adalah iritasi yang terjadi pada jalur napas atau bronkus. Iritasi tersebut menyebabkan jalur napas menyempit karena tertutup oleh lendir. Orang yang menderita bronkitis akan mengalami kesulitan ber napas. Jika iritasi ini terus menerus terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menjadi bronkitis kronis yang menyebabkan kerusakan per manen pada jalur napas atau bronkus. Gambar di bawah ini menunjukkan bronkus yang mengalami bronkitis.
b. Aterosklerosis
Beberapa zat kimia yang ada di dalam rokok dapat masuk ke dalam sistem peredaran darah manusia. Zat-zat tersebut mengiritasi pembuluh darah. Iritasi tersebut ikut berkontribusi dalam penyumbatan lemak pada pembuluh darah.
c. Kanker paru-paru
Pada tahun 2018 penderita yang meninggal akibat kanker paru-paru di Indonesia mencapai 26.000 jiwa (Yayasan Kanker Indonesia, 2020). Penyebab dari kanker paru-paru adalah kebiasaan buruk merokok. Ada sekitar 50 zat di dalam rokok yang menyebabkan kanker. Sel kanker tumbuh dan mengambil alih tempat di paru-paru yang dipergunakan untuk pertukaran gas. Akibatnya pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida menjadi tidak maksimal. Gambar di bawah ini menggambarkan sel kanker yang menyerang paru-paru.
d. Emfisema
Emfisema adalah penyakit yang merusak bagian paru-paru yaitu alveolus, sehingga penderita penyakit ini tidak dapat mengambil oksigen maupun mengeluarkan karbondioksida secara maksimal, akibatnya penderita memiliki nafas yang pendek. Penyakit ini bersifat permanen, bahkan jika seorang perokok berhenti merokok sekalipun. Gambar 2.34. meng - gambarkan paru-paru yang sehat dan paru-paru yang mengalami emfisema.
Paru-paru yang terkena emfisema. Terlihat alveolus yang rusak. Rusaknya alveolus akan mempengaruhi pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida.
0 comments:
Posting Komentar