NAMA MODUL : TAHAPAN DAN SISTEM DETEKSI DINI KONFLIK
Sasaran
Penyuluh agama, dosen, Karyawan Kementerian Agama
Tujuan
Meningkatkan kapasitas pegawai Kementerian Agama, baik dari level penyuluh, dosen PTKN dan seluruh staf dan karyawan Kementerian Agama untuk menjalankan amanah UU No.7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial, terutama dalam fungsinya membangun sistem Deteksi Dini untuk mencegah terjadinya konflik sosial berbasis keagamaan.
Latar Belakang
Kementerian Agama diberikan amanah oleh Undang-Undang No.7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan PP No.2 Tahun 2025 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.2 Tahun 2012 untuk melakukan serangkaian kerja pencegahan konflik sosial. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan kepegawaian agar lebih sensitif dan lebih peka terhadap kondisi sosial keagamaan masyarakat di tempat mereka berada. Salah satu rangkaian kerja tersebut adalah membangun sistem deteksi dini (Early Warning System).
Penyusunan Sistem Deteksi Dini Konflik Sosial Religiosity Index berangkat dari landasan pemikiran tersebut. Sesuai dengan arahan PP No.7 Tahun 2012, Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini konflik meliputi:
- penelitian dan pemetaan wilayah potensi Konflik dan/atau daerah Konflik;
- Penyampaian data dan informasi mengenai Konflik secara cepat dan akurat;
- Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
- Peningkatan dan pemanfaatan modal sosial; dan
- Penguatan dan pemanfaatan fungsi intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Pelatihan ini menjadi bagian dari pelaksanaan salah satu kegiatan Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini pada poin C yaitu Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Kompetensi Teknis Pelatihan
Pelatihan akan melalui 7 seksi pelatihan Sistem Deteksi Dini Religiosity Index. Pelatihan tersebut terdiri dari video pemaparan materi, ujian di setiap seksi pelatihan, modul dan materi presentasi untuk bahan bacaan.
Kunci Jawaban Materi 3.5 Latihan Empat Skala Radikalisasi Pelatihan Deteksi Dini 3
- Tahap manakah dalam radikalisasi yang ditandai dengan penolakan terhadap nilai-nilai yang berbeda?
- Militansi
- Terorisme
- Radikalisme
- Ekstrimisme
Jawaban: A. Militansi
- Tahap manakah dalam radikalisasi yang ditandai dengan penggunaan kekerasan untuk mewujudkan perubahan?
- Militansi
- Ekstrimisme
- Terorisme
- Radikalisme
Jawaban B. Ekstrimisme
- Tahap manakah dalam radikalisasi yang ditandai dengan keinginan untuk mengubah sistem secara menyeluruh, tetapi belum menjalankan aksi kekerasan?
- Ekstrimisme
- Militansi
- Terorisme
- Radikalisme
Jawaban D. Radikalisme
- Berdasarkan uraian di atas, manakah yang merupakan ciri-ciri awal dari radikalisasi?
- Merasa harus berubah secara radikal
- Menganut ideologi tertentu
- Melakukan aksi kekerasan
- Merasa dunia ini kacau dan sistem yang berlaku buruk
Jawaban D. Merasa dunia ini kacau dan sistem yang berlaku buruk
- Pada tahap ekstremisme, seseorang:
- Memilih jalan menggunakan kekerasan untuk mewujudkan perubahan.
- Selalu bersifat revolusioner, yaitu menginginkan perubahan yang cepat dalam mengganti sistem sistem yang lama dengan sistem yang mereka yakini.
- Memberikan penekanan terhadap jalan kekerasan sebagai metode satu-satunya yang dianggap sah untuk mewujudkan perubahan.
- Semua jawaban benar
Jawaban D. Semua jawaban benar
Sobat Elpedia, itulah Kunci Jawaban Materi 3.5 Latihan Empat Skala Radikalisasi Pelatihan Deteksi Dini 3 pelatihan PINTAR Kemenag.
Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.
0 comments:
Posting Komentar