Informasi Umum
Pada pelatihan ini, peserta akan mempelajari :
- Best Practice Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif di Pesantren
- Entrepreneurship MIndset : Dra. Budi Lestari, M.Pd
- Business Skill : Dr. Fatma Widyastuti, S.Pd., M.Ed
- Business Plan : Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I.
- Marketing Mix : Dra. Hj. Ngamilah, M.S.I
- Akuntansi dan Manajemen Keuangan : Dr. Hj. Siti Rokhanah, M.Ag.
Tujuan Pelatihan :
Untuk menginternalisasi nilai, sikap dan keterampilan kewirausahaan di lingkungan pondok pesantren dengan pengelolaan modern.
Latar Belakang Pelatihan
Pondok pesantren sebagai pusat pendidikan Islam sering memainkan peran krusial dalam membentuk karakter dan pengetahuan para santri. Dengan memahami pentingnya pengembangan ekonomi di tingkat komunitas, pesantren-pesantren modern mulai menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dan ekonomi kreatif. Langkah ini dilakukan untuk memberdayakan santri dan masyarakat sekitarnya agar mampu menghadapi tantangan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja. Pelatihan tersebut bertujuan membangun keterampilan bisnis, pengetahuan manajemen, dan kreativitas dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi lokal. Dengan demikian, pesantren bukan hanya tempat pendidikan agama, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan di wilayahnya.
Soal Modul 3.3 Entrepreneurship Mindset – Bagian 2 Platform Pelatihan Pintar Kemanag
- Apa yang dimaksud dengan"Marketing Sensitivity dalam kewirausahaan?
- Kurangnya perhatian terhadap pemasaran
- Fokus hanay pada aspek finansial bisnis
- Kemampuan untuk merespons perubahan pasar
- tidak peduli dnegan kebutuhan pelanggan
Jawaban C Kemampuan untuk untuk merespons perubahan pasar
- Apa yang dimaksud dengan "Risk -Talking" dalam kewirausahaan?
- Tidak peduli dengan resiko
- Menghindari segala risiko
- Mengambil risiko tanpa pertimbangan
- Mengelola risiko dengan bijak
Jawaban D. Mengelola risiko dengan bijak
- Mengapa Kewirausahaan (KWU) dianggap penting dalam Pondok Pesantren?
- Karena dapat membantu mengembangkan keterampilan ekonomi santri
- Karena hanya berkaitan dengan bisnis konvensional
- Karena pondok pesantren tidak memerlukan pendapatan tambahan
- Karena KWU hanya berfokus pada keuntungan materi
Jawaban A. Karena dapat membantu mengembangkan keterampilan ekonomi santri
- Apa yang dimaksud dengan konsep "Problem-solving Entrepreneurship"?
- Menggunakan masalah sebagai peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru
- Menyerah ketika menghadapi masalah
- Menghindari masalah untuk menjaga stabilitas
- Mengabaikan masalah untuk fokus pada keuntungan
Jawaban A. Menggunakan masalah sebagai peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru
- Apa yang dimaksud dengan "Passion" dalam kewirausahaan?
- Tidak merasa terkait dengan pekerjaan
- Tidak membutuhkan motivasi
- Memiliki gairah dan kecintaan terhadap bisnis
- Memiliki minat dalam bisnis
Jawaban C. Memiliki gairah dan kecintaan terhadap bisnis
- Fokus pada solusi, bukan pada masalah, murapakan contoh dari mindset
- Fixed
- Growth
- Stagnant
- Stabil
Jawaban B. Growth
- Apa yang menjadi ciri utama dari mindset fixed (tetap) dalam kewirausahaan?
- Tidak suka dengan perubahan
- Percaya bahwa kemampuan dapat ditingkatkan
- Menghindari risiko
- Selalu mencari peluang baru
Jawaban D. Selalu mencari peluang baru
- Banyak santri pondok pesantren yang menghadapi kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bagaimana pondok pesantren dapat merespons masalah ini dengan pendekatan kewirausahaan?
- Memberikan sumbangan sana tunai kepada santri
- Mengembangkan program kewirausahaan untuk membantu santri menciptakan penghasilan
- Menetapkan biaya pendidikan sesuai kebutuhan
- Menghindari permasalahan ekonomi santri
Jawaban B Mengembangkan program kewirausahaan untuk membantu santri menciptakan penghasilan
- Apa yang dimaksud dengan "Entrepreneurship Mindset"?
- Keinginan untuk menjadi karyawan
- Ketidakmampuan untuk emngambil resiko
- Fokus hanya pada perkerjaan rutin
- Pola pikir dan sikap yang mendukung kegiatan berwirausaha
Jawaban D. Pola pikir dan sikap yang mendukung kegiatan berwirausaha
- Apa dampak memiliki High Ethical Standards pada hubungan bisnis dan keberlanjutkan perusahaan?
- Menyebabkan ketidakstabilan dalam hubungan bisnis
- Meningkatkan kepercayaaan dan menjaga keberlanjutan perusahaan.
- Menciptakan lingkungan bisnis yang tidak transparan
- Tidak memiliki dampak pada reputasi perusahaan
Jawaban B. Meningkatkan kepercayaan dan menjaga keberlanjutan perusahaan.
Disclaimer:
Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.
Kebenaran jawaban diatas tidak mutlak. Jawaban tersebut bersifat terbuka sehingga bisa dieksplorasi lagi lebih lanjut.
0 comments:
Posting Komentar