Menjaga Lisan dan Hati di Bulan Ramadhan

Pendahuluan Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang menjadi kesempatan bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki akhlak. Salah satu aspek penting dalam menjalankan ibadah puasa adalah menjaga lisan dan hati dari segala bentuk keburukan yang dapat merusak pahala puasa.

1. Menjaga Lisan dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada kita untuk menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia, dusta, dan ghibah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

"وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنسَانِ عَدُوًّا مُّبِينًا"

Artinya: “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, ‘Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.’” (QS. Al-Isra’: 53)

Rasulullah ﷺ juga mengingatkan bahwa menjaga lisan adalah bagian dari kesempurnaan iman dan ibadah puasa:

«مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ»

Artinya: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari No. 1903)

2. Menjaga Hati dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits

Hati adalah pusat dari segala perbuatan. Jika hati bersih, maka perbuatan juga akan baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ"

Artinya: “(Yaitu) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali (bagi) orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu'ara: 88-89)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

«أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ»

Artinya: "Ketahuilah, dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari No. 52 dan Muslim No. 1599)

3. Cara Menjaga Lisan dan Hati di Bulan Ramadhan

Banyak Berdzikir dan Membaca Al-Qur’an

"أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ"

Artinya: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Menjauhi Ghibah, Namimah, dan Perkataan Sia-sia

"وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ"

Artinya: “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Menghindari Marah dan Mengendalikan Emosi

Rasulullah ﷺ bersabda:

«لَا تَغْضَبْ، وَلَكَ الْجَنَّةُ»

Artinya: “Jangan marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dan Al-Mundziri dalam At-Targhib, no. 2749)

Bersikap Sabar dan Pemaaf

"وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ"

Artinya: “Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Menjaga Niat dan Keikhlasan dalam Beribadah

Rasulullah ﷺ bersabda:

«إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ»

Artinya: “Sesungguhnya segala amal itu bergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari No. 1 dan Muslim No. 1907)

Menjaga lisan dan hati selama bulan Ramadhan bukan hanya sekadar menjauhi makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa. Dengan menjaga lisan dari perkataan buruk dan menjaga hati dari sifat-sifat tercela, kita dapat mencapai ketakwaan yang sejati dan meraih keberkahan Ramadhan. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa menjaga lisan dan hati dalam setiap keadaan. Aamiin.